Ada Kado Manis Untuk Rakyat Nih




Pastinya setiap tahun kita mempunyai harapan yang besar terhadap sebuah perubahan, ya perubahan itu terkait dengan mimpi di masa lalu yang ingin diwujudkan masa kini terutama pada tahun 2017.

Harapan masyarakat indonesia terhadap negara ini adalah salah satunya, ketika ketimpangan social yang terjadi pada masa lalu itulah yang menjadi sorotan tajam setiap kalangan akademisi, teori dalam dunia kampus juga disuarakan bahkan menyalahkan segala kebijakan tetapi juga melegalkan apa yang semestinya ada untuk masyarakat kecil.

Ya kado terindah itu adalah kenaikan harga bbm non subsidi, cabai, dan
hal lain yang terjadi dan dapat anda saksikan sendiri. Itulah juga yang menjadi sorotan bagi para mahasiswa seluruh tanah air melalui perwakilan bem se indonesia. 19 titik disetiap kota adalah contoh bagaimana mahasiswa tidak mengindahkan apa yang telah diberikan pemerintah atau kado tahun baru itu.

Ketika negara seakan tidak mau mendengar maka biarkanlah rakyat berteriak. Tetapi, apakah semestinya negara melakukan hal tersebut? Rasanya konstitusi tak seperti demikian. Mari kita belajar dari luka masa lalu, luka rakyat terhadap kepemimpinan yang seakan manis diawal pahit seterusnya.

Rakyat butuh kerja nyata. Ya tak dipungkiri juga kebijakan yang telah dilakukan oleh negara terhadap rakyat ada banyak. Tetapi ingat lah para pejabat tinggi ditanah ini, suara rakyat adalah suara tuhan juga. Anda dipilih oleh rakyat, amanah itu dititipkan kepada anda untuk mewujudkan apa yang telah diamanatkan ketika memilih anda.

Suara itu yang saya dengar dan saksikan melalui pergerakan mahasiswa menuju istana untuk bertemu dengan presiden. Namun sayang pertemuan itu hanya berujung pada pertemuan dengan kepala staf kepresidenan dan apa yang dibicarakan pun hanya normative. Demikian mahasiswa pun tak menerima sehingga akan kembali menggelar aksi pada bulan maret untuk kembali turun ke jalan mempertanyakan kebijakan negara yang seakan mempermainkan bahkan menyengsarakan rakyat.

Kita tidak menginginkan pemimpin yang melahirkan kebijakan untuk negara tetapi tidak melihat rakyatnya, negara adalah milik rakyat. Kebijakan negara untuk siapa kalau bukan untuk rakyatnya sendiri.

Semua berharap agar tahun 2017 semakin menunjukan trend positif kerja pemerintah terkait setiap kebijakan terhadap rakyatnya. Itu yang saya juga ingin sampaikan melalui tulisan ini.  Negara ini besar ada 33 provinsi didalamnya dan setiap provinsi memiliki tingkat pembangunan yang beragam, coba bayangkan saudara kita yang ada di ntt, maluku sampai papua. Itu yang harus menjadi pertimbangan serta solusi dari setiap yang akan menjadi satu kebijakan negara.

Kita butuh perubahan walau kita tahu bahwa perubahan itu butuh proses, jalankan proses sesuai dengan kebijakan yang diterapkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia & Buah

Kebijakan Publik Dalam Ranah Politik

Membangun Papua Untuk Orang Papua