33 Poin Pidato Nota Keuangan 2019 Presiden RI
![]() |
Sumber: @jokowi/twitter |
1.
Kita patut bersyukur bahwa ditengah gejolak perekonomian global, pembangunan
ekonomi kita selama lima tahun ini telah menunjukan capaian yang menggembirakan
2. Pertumbuhan
ekonomi kita trennya meningkat dari 4,88% di tahun 2015, menjadi 5,17% di tahun
2018, dan terakhir Semester I- 2019 mencapai 5,06%. Angka pengangguran menurun
dari 5,81% pada Februari 2015, menjadi 5,01% pada Februari 2019
3.
Penduduk miskin terus menurun dari 11,22% pada Maret 2015, menjadi 9,41% pada
Maret 2019, terendah dalam sejarah NKRI. Ketimpangan pendapatan terus menurun,
ditunjukan dengan semakin rendahnya Rasio Gini dari 0,408 pada Maret 2015,
menjadi 0,382 pada Maret 2019.
4.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 69,55 di 2015, menjadi 71,39 di
2018, atau masuk dalam status “tinggi”. Selain itu, tidak ada lagi provinsi
dengan tingkat IPM yang “rendah”
5.
Logistic Performance Index (LPI) naik dari peringkat 53 dunia pada 2014,
menjadi peringkat 46 dunia pada 2018. Dalam Global Competitiveness Index,
kualitas infrastruktur kita meningkat dari peringkat 81 dunia pada 2015, ke
peringkat 71 dunia pada 2018.
6.
Kita tidak lagi menggunakan pola money follows function, tetapi money follows
program. Kita tidak lagi berorientasi pada proses dan output, tetapi pada impact
dan outcome.
7.
SDM yang berkualitas merupakan modal penting memasuki era ekonomi berbasis
digital. Kita bangun generasi bertalenta yang berkarakter dan mampu beradaptasi
dengan perkembangan teknologi.
8. Tema
kebijakan fiscal tahun 2020 adalah “APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia”
9.
Pada tahun 2020, Pemerintah menyusun asumsi ekonimo makro sebagai berikut:
Pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3% dengan konsumsi dan
investasi sebagai motor penggerak utamanya. Inflasi akan tetap dijaga rendah
pada tingkat 3,1% untuk mendukung daya beli masyarakat.
10.
Di tengah kondisi eksternal yang masih dibayangi oleh ketidakpastian, nilai
tukar rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp14.400 per dolar Amerika Serikat.
11.
Kebijakan RAPBN 2020 dirancang ekspansif, namun tetap terarah dan terukur.
Defisit anggaran tahun 2020 direncanakan sebesar 1,76% dari PDB, atau sebesar
Rp307,2 triliun. Dengan Pendapatan Negara dan Hibah sebesar Rp2.221,5 triliun,
serta Belanja Negara sebesar Rp2.528,8 triliun.
12.
Pada tahun 2020, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp505,8 triliun, atau
meningkat 29,6% dibandingkan realisasi anggaran pendidikan di tahun 2015 yang
sekitar Rp390,3 triliun.
13.
Kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia juga akan ditekankan
pada perbaikan kualitas guru, mulai dari proses penyaringan, pendidikan
keguruan, pengembangan pembelajaran, dan metode pengajaran yang tepat dengan
memanfaatkan teknologi.
14. (a)
Pemerintah melanjutkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 54,6
juta siswa pada tahun 2020. Selain itu, Pemerintah juga melanjutkan Program
Indonesia Pintar (PIP) dengan memberikan beasiswa hingga 20,1 juta siswa.
14.
(b) Hanya lewat pendidikan yang lebih baik kita dapat memutus mata rantai
kemiskinan antar generasi
15.
Pada tahun 2020 memperluas sasaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi
kepada 818 ribu mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, yang memiliki
prestasi akademik melalui Kartu Indonesia Pintar- Kuliah (KIP-Kuliah), termasuk
lanjutan bidik misi.
16.
Untuk meningkatkan akses keterampilan bagi anak-anak muda, para pencari kerja,
dan mereka yang mau berganti pekerjaan, Pemerintah pada tahun 2020 akan
menginisiasi program kartu Pra-Kerja.
17.
Pada tahun 2020, Pemerintah mengalokasikan Rp132,2 triliun untuk anggaran
kesehatan, atau naik hamper dua kali lipat dari realisasi anggaran kesehatan di
tahun 2015 sebesar Rp69,3 triliun.
18.
Pemerintah juga terus memberikan perlindungan, khususnya bagi 40 persen lapisan
masyarakat terbawah, sejak dari dalam kandungan hingga lanjut usia.
19.
Pada tahun 2020, Pemerintah akan menyalurkan anggaran pada 96,8 juta jiwa
penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional, melanjutkan Program Keluarga
Harapan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat & menyalurkan Bantuan
Pangan Non-Tunai kepada 15,6 juta keluarga mell kartu sembako.
20.
Kita akan melanjutkan pengembangan berbagai kawasan ekonomi di luar Jawa,
melanjutkan industrialisasi dalam bentuk hilirisasi hasil tambang maupun
perkebunan, dan mengembangkan beberapa wilayah metropolitan di luar Jawa,
supaya bisa menjadi sumber ekonomi baru.
21.
Rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan diletakan dalam konteks ini,
sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan
dan keadilan ekonomi di luar Jawa.
22.
Ibu kota baru dirancang bukan hanya sebagai symbol identitas, tetapi
representasi kemajuan bangsa, dengan mengusung konsep modern, smart, and green
city, memakai energy baru dan terbarukan, tidak bergantung kepada energy fosil.
23. Kita
juga akan meneruskan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) dan transportasi
massal lainnya, agar keseluruhan system transportasi di kota-kota besar semakin
efisien, semakin bersih dari polusim dan terkoneksi secara menyeluruh.
24.
Pada tahun 2020 Pemerintah memprioritaskan pembangunan empat destinasi wisata
secara lintas sector dan terintegerasi. Destinasi pariwisata tersebut meliputi
Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo dan Mandalika.
25.
Subsidi energy untuk BBM, listrik, LPG 3 kg, serta subsidi pupuk, terus
diperbaiki agar tepat sasaran dan efektif membantu rakyat yang kurang mampu,
agar menjaga efisiensi dan daya saing ekonomi, serta meningkatkan produktivitas
petani.
26.
Birokrasi yang tidak melayani dan menghambat investasi, serta tidak responsive
terhadap kebutuhan rakyat, harus dipangkas. Anggaran belanja barang yang boros
dan membebani APBN, harus dihapus.
27.
Kemiskinan diharapkan dapat terus diturunkan di kisaran 8,5% sampai 9,0% dan
ketimpangan menurun di kisaran 0,375 sampai 0,380. Pemerintah juga optimis
pembangunan kualitas manusia dapat terus ditingkatkan dengan target IPM
mencapai 72,52 pada tahun 2020.
28.
Pada tahun 2020, Pemerintah akan mengalokasikan anggaran Transfer ke Daerah dan
Dana Desa sebesar Rp858,8 triliun. Jumlah tersebut sudah meningkatkan 5,4% dari
perkiraan realisasi di tahun 2019.
29.
Dana Desa pada 2020 dialokasikan sebesar Rp72 triliun. Dana desa diharapkan
dapat mendorong inovasi dam entrepreneur baru, sehingga produk-produk lokal
yang dimiliki oleh setiap desa dapat dipasarkan secara nasional, bahkan global
melalui marketplace.
30.
Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing dan investasi, Pemerintah memberi
insentif perpajakan mell perluasan tax holiday, perubahan tax allowance,
insentif investment allowance, insentif super deducation untuk pengembangan
kegiatan vokasi & litbang serta industry padat karya.
31.
Utang dikelola melalui kombinasi instrument yang efisien, di antaranya dengan
mempertimbangkan factor risioko, serta pemanfaatannya secara lebih produktif.
Utang dimanfaatkan antara lain untuk kegiatan yang mendukung program
pembangunan nasional.
32.
Defisit anggaran dan rasio utang terhadap PDB tetap dikendalikan dalam batas
aman, di bawah tingkat yang diatur dalam UU Keuangan Negara, sekaligus untuk
mendorong keseimbangan primer menuju positif.
33.
Saya mengajak kita semua agar mulai hari ini, mulai saat ini, mulai detik ini,
kita gerakan seluruh sumber daya ekonimi Indonesia untuk mewujudkan
lompatan-lompatan kemajuan.
Sumber: Sekretariat Kabinet
Sumber: Sekretariat Kabinet
Komentar
Posting Komentar